Selasa, 18 Februari 2014

10 GAMBAR MENARIK - KEHIDUPAN DALAM RAHIM

Bermulanya kehidupan... tidak kiralah sama ada haiwan mahupun manusia sekali pun, semua kehidupan yang wujud di dunia ini adalah atas kuasa Allah SWT. Tambah-tambah yang datangnya daripada rahim ibu.

Jom tengok gambar-gambar menarik yang menunjukkan kehidupan haiwan ketika ia di dalam rahim ibunya. Moga ada sesuatu yang dapat kita pelajari tentang betapa kerdilnya kita di dalam dunia yang sementara ini.

Cheetah - klik gambar untuk imej besar




Ikan Jerung Lemon


Ikan Lumba-Lumba


Gajah


Beruang Kutub


Anjing Chihuahua


Jerung Tiger


Penguin


Opossums


Ular
 

Ahad, 16 Februari 2014

Sesiapa Berminat Nak Beli Telekung Cotton Paris/Japan dengan harga yang murah, murah dari biasa..


Telekung Cotton Paris

Mengapa Haiwan Turun Gunung Sebelum Kelud Meletus? Ini Penjelasan Sains & Agama..


Hewan turun gunung - ilustrasi
Sebuah fenomena alam terjadi beberapa saat sebelum Gunung Kelud meletus. Harimau, kera, rusa, hingga ular tampak berbondong-bondong turun dari gunung yang kemudian mengalami erupsi pada Kamis (13/2) malam sekitar pukul 22.50 WIB itu.

"Kemarin sore, ada tanda-tanda alam di Jawa Timur. Alam memberikan sinyal, di samping data ilmiah yang kita monitor. Ada harimau, ular, dan kera yang turun dari Gunung Kelud. Alam memberi tanda bahwa sebentar lagi Kelud meletus," ucap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, seusai rapat terbatas dengan Presiden di Kantor Kepresidenan, Jumat (14/2) seperti dikutip Tribunnews.

Mengapa hewan-hewan itu seakan memberikan pertanda bahwa Gunung Kelud akan meletus sebentar lagi? Berikut penjelasan dari segi sains dan agama.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, mengatakan fenomena ini sebenarnya bisa terjelaskan secara ilmiah. Menjelang letusan Kelud pada tahun 1990, Surono memasang alat pemantau akustik di gunung itu untuk kepentingan disertasinya di Universitas Grenoble, Perancis.

Dia memasang alat yang bisa memantau gelombang suara berfrekuensi rendah (0,1-50 Hz), menengah (200 Hz- 5.000 Hz), dan tinggi (di atas 15 kHz).

”Saya memasang tiga alat pendeteksi frekuensi itu untuk mengetahui mekanisme yang terjadi di tubuh Kelud saat kegiatannya meningkat,” ujarnya seperti dikutip sains.kompas.com.

Menjelang Kelud meletus pada 1990, gunung ini sangat tenang dan sepi dari gempa sehingga diperlukan indikator lainnya, yaitu suara. ”Sebelum gunung meletus, ada tekanan fluida (bisa berupa gas, uap air, atau magma) yang mendorong sumbat gunung,” katanya. Namun, tekanan ini masih bisa ditahan sumbat gunung itu. Batuan juga memiliki daya elastisitas tertentu.

Ketika ditekan, dia akan melentur sebelum pada suatu titik akan jebol. Dorongan tekanan tinggi yang membentur sumbat gunung itulah yang memunculkan frekuensi tinggi yang suara bisingnya hanya bisa didengar hewan tertentu.

”Pada saat itulah hewan-hewan yang tak tahan suara bising ini berlarian turun dari gunung,” kata Surono.

Suara dengan frekuensi tinggi ini tidak bisa didengar manusia yang hanya mampu mendengar suara dengan frekuensi 20 Hz- 20 kHz. Berbeda dengan binatang, misalnya kelelawar atau lebah, yang bisa menangkap suara dengan frekuensi hingga di atas 100 kHz.

Dari segi agama, inilah kasih sayang Allah kepada makhluknya. Gunung dan hewan-hewan yang membentuk ekosistem di atasnya adalah sama-sama makhluk Allah. Mereka memiliki kesamaan yakni tunduk kepada Allah, namun berbeda dalam cara ketundukannya. Mereka juga sama-sama “menolak” amanah dari Allah dengan alasan tidak sanggup menjalankannya.

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia...” (QS. Al-Ahzab : 72)

Gunung yang tidak sanggup menerima amanah tersebut, mendapatkan amanah lain sebagai penyeimbang bumi.

“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.” (QS. Luqman : 10)

Fungsi gunung sebagai pasak ini telah dijelaskan secara ilmiah oleh Harun Yahya dalam beberapa buku dan video-nya.

Sebagaimana manusia dan makhluk hidup lain yang bisa sakit dan mati, gunung juga memiliki ajal dan takdir. Kapan ia meletus dan kapan ia berubah dari gunung berapi aktif menjadi separuh aktif, juga dari separuh aktif menjadi mati.

Saat gunung akan mengalami erupsi, Allah memberikan rahmatNya kepada makhlukNya yang lain diantaranya dengan mengirim frekuensi tinggi yang membuat hewan-hewan merasa terancam bahaya dan turun menjauh dari pusat letusan.

“Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Salah satu di antaranya diturunkanNya kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tetumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah mengakhirkan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat.” (Muttafaq ‘alaih)

Subhanallah... [Danil S]

Sumber link

Mengapa Allah Sebut Mati Dahulu Sebelum Hidup?

Dalam Al-Quran Allah berfirman:
Maksudnya:
"Tuhan yang menjadikan mati dan hidup supaya menguji manusia siapa di kalangan mereka itu yang baik amalannya." (Mulk: 2)

Di sini ada dua perkara yang akan dihuraikan:
1.Tuhan jadikan mati dan hidup
2.Tuhan jadikan manusia di dunia untuk diuji, siapakah yang baik amalannya.
Kalaulah kita yang sebut ayat ini, bukan Tuhan yang menyebutnya tentu kita berfikir secara lojik akal, kita akan sebut hidup dahulu baru mati. Memang kenyataannya kita hidup dahulu baru mati. Tapi Tuhan sebut mati dahulu baru sebut hidup. Tuhan tidak sebarangan menyebutnya, walau pun satu huruf ada maksud dan hikmah, ada nilai yang besar di sisi Tuhan. Secara lojik akal tentu kita berfikir, tidak kisahlah yang mana dahulu, hidup atau mati. Menurut lojik akal, kita tidak kira yang mana dahulu tapi Tuhan tidak begitu. Satu huruf pun yang Tuhan sebut ada maksud, tidak secara suka-suka.

Mengapakah Tuhan menyebut mati dahulu dan tidak memilih hidup dahulu baru mati. Ini menunjukkan Tuhan hendak tarik perhatian manusia supaya kita memandang besar perkara mati, lebih daripada soal hidup. Mengapa? Sebab hidup di dunia hanya sementara. Hidup di Akhirat selama-lamanya kekal abadi. Hidup di dunia, sudahlah tidak lama, masa yang ada pun hanya sekejap sangat.

Cuba kita analisa tempoh hidup kita di dunia. Kita tidak usah fikirlah masa dalam kandungan, bayi, kanak-kanak dan sebelum baligh, itu tidak ada erti apa-apa. Kehidupan seorang manusia itu sejak lahir sahaja hingga menjelang baligh, tidak ada erti apa-apa. Sebab masa itu manusia tidak ada kebebasan, hidupnya betul-betul bergantung pada ibu dan ayahnya. Sebahagian masa kita sedar, sebahagiannya tidak. Sejak waktu bayi sampai usia lima tahun kita tidak sedar. Dari lima tahun hingga baligh baru sedar, itupun tidak indah, keadaannya terkongkong oleh ibu dan ayah. Masa yang kita hendak ambil kira ialah sejak mula baligh, secara puratanya umur 12 tahun.

Kita akan kira dari umur kita 12 tahun. Paling lama berapa tahun manusia hidup? Katalah hidupnya 100 tahun. Jadi hidup prime time kita kira 100 kurang 12 tahun, iaitu 88 tahun. Tapi katalah dari umur 80 hingga 100 tahun sudah nyanyuk, jadi 20 tahun itu sudah tidak di kira. Kita tolak lagi 88 dengan 20, jadi tinggal 68 tahun sahaja. Hidup selama 68 tahun itu pun jarang dapat, mungkin dalam 1000 orang, seorang sahaja. Tapi pada umumnya, panjang masa manusia dapat hidup adalah sekitar 40 hingga 50 tahun sahaja masa primanya, setelah itu mati. Jadi kita hendak bahaskan masa yang 50 tahun

Di sini Tuhan hendak mengambil perhatian kita supaya besarkan Akhirat. Walaupun kita hidup istimewa, sejak lahir sahaja sudah berada dalam kekayaan, 50 tahun hidup dalam kekayaan. Nampak hebatlah, rumah besar, makan besar, pangkat besar dan di besar-besarkan orang sampai ke mati. Kalau dalam masa 50 tahun ini, kita tidak ikut disiplin Tuhan, dalam masa itu diuji oleh Tuhan 50 tahun hidup istimewa, lepas itu kena hidup dalam Neraka selama-lamanya. Bila kita gagal berhadapan dengan ujian Tuhan walaupun hidup istimewa, tapi kita akan berhadapan dengan 4 penderitaan.

1. Penderitaan sewaktu mati
Mati ini kita tidak boleh ukur pada pandangan lahir semata-mata. Kalau di ukur secara lahir, kadang-kala orang berkata, "Si Polan itu nampaknya senang matinya, bagus matinya, nampak elok sahaja, mudah sahaja," itu kata kita yang menilai lahirnya sahaja sedangkan di waktu itu dia sudah berada di alam lain, bukan di alam kita. Kita tidak boleh mengukur alam syahadah dengan alam lain. Penderitaan yang dihadapi oleh orang yang hendak mati bukan kita tahu.

Rasulullah SAW pernah berkata bahawa orang yang mati dalam penderitaan itu ada tanda-tandanya, di antaranya ialah:
- mata terbeliak
- telinga kembang
- berbunyi macam kerbau berdengkur

Itulah di antara ciri-ciri orang yang mati di dalam azab. Jadi orang yang gagal ujian Tuhan walau dia kaya sekalipun, hidup senang, dilayan istimewa, tidak pernah susah hanya sekitar 50 tahun, tapi selepas itu tetap tidak akan terlepas daripada penderitaan mati. Itu nisbah seorang yang kaya raya, kita tidak cakap tentang orang biasa, yang kadangkala susah, kadangkala senang hidupnya. Ini kita cakap tentang orang yang 50 tahun hidup dengan penuh istimewa sungguh, dunianya syurga, tidak pernah sakit, tidak pernah susah tidak pernah orang kata, tidak pernah orang hasad dengki. Tapi bila gagal menjalani ujian Tuhan, selepas itu yang pertama dihadapi adalah penderitaan mati.

Hadis juga ada menceritakan sakit mati itu bagaikan 300 tetakan pedang. Bayangkan kalau sekali orang sembelih kita, walaupun kita tidak pernah alami, tentu terasa sakitnya, sedangkan sakit mati itu ialah 300 kali ganda. Walaupun nampak macam sekejap sahaja hilang nyawa tapi sebenarnya macam dapat 300 tetakan.

2. Penderitaan di alam kubur
Sewaktu di tanam, Hadis mengatakan, apabila orang yang mengiringi jenazah sudah balik, setelah tujuh langkah bermulalah penderitaan kubur. Pertama kejahatan kita itu dilembagakan. Kerana busuknya kalaulah tercium, orang di dunia boleh mati, bahkan akan mati makhluk seluruh dunia. Kemudian orang yang mati itu akan bertanya, "Kau siapa?" Lembaga itu akan menjawab, "Aku ini kejahatan engkau." Lepas itu barulah malaikat datang, bertanya pula, bila tidak dapat jawab, disebat hingga terperosok ke dalam tanah 70 hasta, setiap kali ditanya dan tidak boleh jawab malaikat akan sebat dan terperosok lagi sampailah kiamat, apakah mampu menanggung azab itu?

3. Penderitaan Padang Mahsyar
Antara penderitaan Padang Mahsyar, bagi orang jahat, matahari berada di atas ubun-ubun. Kerana banyaknya manusia di Padang Mahsyar, dalam Quran diceritakan betis-betis bertindih macam rokok dalam kotaknya, rapat, padat, ketat. Tuhan biarkan beratus tahun dalam keadaan begitu hingga peluh keluar dan manusia tenggelam dalam peluhnya. Sanggupkah?

4. Penderitaan Neraka
Penderitaan paling dahsyat adalah Neraka. Manusia nanti kena meniti Siratal Mustaqim. Orang yang jahat akan jatuh ke Neraka. Penderitaan Neraka di antaranya; kaki dengan tangan diikat, dicantum pada tengkok dan dibelenggu. Api membakar, menyala, panasnya 90 kali ganda api yang ada di dunia. Api yang paling kuat di dunia dianggap satu, di Neraka ditambah power 90 kali ganda lagi panas, apakah larat? Disebat setiap hari oleh malaikat, bila lapar diberi makan zakum, iaitu bara api Neraka. Apakah larat? Bagi orang kafir, kekal selamanya dalam Neraka, bagi orang Islam yang buat dosa, tidak kekal, tapi mungkin sejuta tahun, 3000 tahun, seribu tahun. Apakah larat?

Jadi orang yang waktu hidup di dunia tidak ikut disiplin Tuhan kemudian dia tidak tahan diuji Tuhan, maka ada empat penderitaan tadi yang akan ditempuh. Oleh itu kalaulah orang tahu hakikat ini, maka kerana Tuhan, susah di dunia pun tidak mengapa. Kesusahan 50 tahun di dunia tidak sama dengan susah yang empat jenis tadi itu. Di dunia ujian paling susah mungkin kena langgar kereta dan mati, jatuh ke laut, mati lemas, sakit kuat lalu mati. Tapi tidaklah tersiksa sangat berbanding dengan kesusahan di Akhirat nanti. Sebab itulah tidak pelik mengapa Tuhan sebut tentang Akhirat dahulu baru dunia.

Cuba kita lihat realiti yang berlaku hari ini, bila disebut antara dunia dan Akhirat, manusia lebih cenderung untuk memikirkan tentang yang dekat iaitu dunia berbanding Akhirat yang jauh. Lebih mengambil berat tentang dunia berbanding Akhirat. Ertinya kalau nisbah dunia dan Akhirat kita fikir yang dekat iaitu dunia. Tapi kalau di antara dunia dengan dunia kita tidak fikir yang dekat, kita fikir jauh. Di dunia seseorang itu akan fikir untuk masa depannya, sanggup belajar jauh di luar negara, jual tanah, jual aset, dan berfikir biar susah dahulu asalkan senang kemudian.

Nisbah kehidupan di dunia, manusia cenderung untuk fikir yang jauh, tidak fikir yang dekat, tapi nisbah Akhirat dia tidak fikir yang jauh, padahal itu lagi berat. Akhirat lagi utama kerana ia kekal selama-lamanya. Untuk masa depan di dunia orang sanggup susah payah belajar, ambil PhD di Amerika, pinjam duit merata-rata, tapi tidak mengapa susah dahulu, nanti senang kemudian. Pandai pula berfikir susah dahulu senang kemudian. Mengapa tidak buat untuk Akhirat begitu?

Penderitaan dunia dan Akhirat itu jauh bezanya. Nisbah penderitaan dunia dengan Akhirat, susah di dunia ini macam digigit nyamuk, manakala di Akhirat macam dibaham singa. Walaupun sebenarnya kadarnya bukan sebegitu tapi itu sahaja yang boleh kita cuba bandingkan. Yang kita takut sangat nyamuk gigit sampai sanggup ambil risiko dibaham singa mengapa? Sebenarnya bandingannya entah berapa ribu kali ganda.

Nikmat dunia ini apalah sangat? Nisbah makan, apa yang paling sedap? Katalah durian. Lepas makan durian ke mana? Tak ke istana tapi ke tandas. Tapi nisbah makanan di Akhirat, katalah kita makan epal, kita gigit kali pertama, lain rasanya, gigit lagi kali ke dua sudah lain pula rasa, bertambah sedap, bertambah sedap lagi, sudahlah bertambah sedap, tidak sakit perut, tidak ke tandas selepas itu. Tapi orang tidak nampak itu semua, orang nampak durian di dunia, tidak nampak durian di Akhirat. Katalah ada 100 jenis buah, dalam sekelip mata boleh makan 100 jenis itu. Tidak sakit perut, tidak ke tandas! Betapa indahnya Akhirat!

Di Syurga, orang yang paling lemah iman dapat 50 bandar, bukan bandar macam Kuala Lumpur atau New York, tapi tidak dapat digambarkan keindahannya. Kalau di dunia, katalah orang hadiah kita 50 bandar macam Kuala Lumpur, itu malah menyusahkan. Yang kedua, bolehkah lawat semua? Hari ini secara detail kita tidak boleh melawat semua. Tidak mampu. Kalau mampu pun tentu letih, jemu, fed-up, apa indahnya lagi? Sedangkan di Akhirat, teringat sahaja sesuatu, tidak sampai seminit semua dapat lihat. Yang imannya lebih tinggi lagi banyak dapat bandar. Bila mahu melawat dalam sekelip mata boleh lawat semua. Ingat sahaja, katalah kita ingat sesuatu di New York, niat sahaja sudah sampai. Teringat sesuatu di Kuala Lumpur, niat sahaja sudah sampai. Katalah hendak lawat dengan kapal terbang, kapal terbang tidak jatuh. Kalau kita minta dijatuhkan sedap pula dijatuhkannya. Tak takut.

Kalau isteri, ada seribu, 2000, 3000, di antaranya bidadari. Walaupun bidadari istimewa, isteri kita besok ketua isteri-isteri, kalau isteri kita masuk Syurga sama. Kalau tidak masuk Syurga sama, habislah. Jadi ketua isteri itu isteri kita yang solehah. Di Syurga kehidupannya tidak pernah bergaduh, berkasih sayang sepanjang masa. Teringat gaduh pun tak. Tenggelam dalam nikmat dan tidak jemu.

Di Akhirat penderitaannya dahsyat, nikmatnya pun dahsyat, sebab itu Tuhan sebut mati dahulu. Sebab is besar, sedangkan dunia kecil tidak ada harga. Sebab itu di sisi Tuhan dunia ini kalau ada nilai setakat sebelah sayap nyamuk, dan orang jahat tidak akan dapat apa-apa.

Kerana dunia ini tiada nilai di sisi Tuhan, maka orang jahat diberi banyak, siapa paling jahat dapat lebih banyak, yang baik-baik, makin tidak dapat. Macam Rasul-rasul, Tuhan tidak bagi kekasih-Nya perkara yang tidak ada nilai. Dunia ini untuk orang jahat, sila ambil. Untuk para kekasih Tuhan, Tuhan berkata: "Engkau kekasih-Ku, Aku hendak simpan di Syurga."

Setelah kita buat perbandingan dunia Akhirat, munasabahlah Tuhan sebut mati dahulu sebelum Akhirat supaya kita bagi tumpuan pada Akhirat daripada dunia. 

*Sumber dari forum halaqah.net

Pirate Of The Caribbean Menonjolkan Cerita Nabi Khidir?

Filem ke-4 dari Jerry Bruckheimer ini menampilkan satu kelainan dalam corak misi jalan cerita. Skrip asal filem ini berasal dari novel bertanjuk On Stranger Tides tulisan Tim Powers. Kemudian olahan novel ke bentuk skrip dilakukan oleh Ted Elliott dan Terry Rossio.
Filem yang menelan belanja USD250 juta dollar ini mencapai anugerah Box Office yang mencatat keuntungan sebanyak $1 billion bagi kutipan seluruh dunia.
Kesepakatan Ulama Bahawa Khidir Tidak Mati dan Berumur Panjang
Nabi Khidir a.s. Sememangnya berumur panjang dan masih hidup sehingga sekarang. Walaupun ada sebahagian ulama’ masih mempertikaikannya tetapi majoriti ulama-ulama muktabar seluruh dunia semenjak zaman tabiin bersepakat bahawa Nabi Khidir masih hidup.
Imam Nawawi dalam kitab syarahnya menyebut;
”Sesungguhnya telah berlaku perselisihan di kalangan ulama’ mengenai hidupnya Khidir a.s. Kebanyakan ulama’ berpendapat bahawa Khidir itu masih hidup lagi wujud di persekitaran.
Tambah Imam Nawawi lagi, ”Pendapat ini telah disepakati dikalangan ulama’-ulama Tasawuf, para soleh dan ahli-ahli ma’rifat (wali Allah). Cerita-cerita daripada mereka bahawa mereka pernah melihatnya, bertemu dengannya, mengambil ilmu daripadanya, bersoal-jawab dengannya dan cerita-cerita tentang kewujudannya di tempat-tempat yang mulia dan di persekitaran yang baik, terlalu banyak untuk dihitung dan terlalu masyhur.” (Tahzib Asma’ Wa al-Lughaat, jilid 1/176, Syarah Sahih Muslim jilid 10/135-136).
Manakala seorang ulama Tafsir, Abu Ishak al-Tha’labi berkata, ”Ada sesetengah ulama berpendapat sesungguhnya Khidir tidak akan mati melainkan hanya pada akhir zaman aiaitu ketika diangkatkan al-Quran. (Fathul al-Baari, Jilid 6, ms 310)
Imam al-Yafie menegaskan dalam kitabnya, ”Apa yang aku telah sebut bahawa Khidir masih hidup merupakan pendapat yang juga telah diputuskan kebenarannya oleh para wali Allah dan telah dikuatkan kesahihannya oleh ulama’ Feqah, Ulama’ Usuluddin dan kebanyakan Ulama’ Hadith dan pendapat ini juga telah tersebar dikalangan orang ramai.” (Nasyru al-Mahasin al-Ghaaliah, ms 395-396)
Dua Pendapat Bagaimana Khidir Berumur Panjang
Di dalam kitab terdapat pelbagai versi cerita bagaimana Nabi Khidir boleh berumur panjang. Secara ringkasnya, ulama berpendapat bahawa Khidir berumur panjang berdasarkan dua sebab:
Pendapat Pertama;- Sebahagian ulama’ berpandangan umur Khidir panjang kerana kesan dari doa Nabi Adam a.s. yang mana sebelum baginda mangkat, baginda berdoa kepada Allah SWT agar memanjangkan umur orang yang telah mengambil tugas mengkebumikan jenazahnya. Dalam hal ini, Nabi Khidir dikatakan orang yang bertanggungjawab mengkebumikan Nabi Adam.
Pendapat Kedua;- Ada sebahagian ulama’ lain mengatakan Khidir telah panjang umurnya kerana minum air dari mata air kehidupan. Dari itu, baginda kekal hidup sehingga sekarang.
Pendapat Pertama: Doa Nabi Adam a.s.
Dalam riwayat Ibnu Ishak telah menyebutkan bahawa apabila sampai saat kewafatan Nabi Adam a.s., baginda telah mengkhabarkan kepada semua anak-anaknya bahawa taufan akan melanda. Baginda berpesan, sekiranya taufan berlaku hendaklah dibawa jasadnya itu menaiki kapal Nabi Nuh a.s. bersama-sama mereka dan kemudian dikebumikan di suatu tempat yang telah ditentukan.
Tidak berapa lama kemudian taufan pun melanda, maka Nabi Nuh .a.s. memerintahkan anak-anak Nabi Adam a.s. Membawa jasad bapa mereka ke atas kapal untuk dikebumikan di tempat yang telah diwasiatkan. Namun begitu mereka semua berasa takut kerana tiada tempat yang selamat untuk dikebumikan. Sehinggalah muncul Nabi Khidir maka barulah jasad Nabi Adam selamat dikebumikan.

Namun begitu, riwayat ini agak musykil kerana tedapat khilaf umur di antara Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Khidir dan anak-anak Nabi Adam sendiri yang boleh dipertikaikan.
Imam al-Aalusi menyebut, ”Inilah sebabnya mengapa dipanjang umur Khidir dan kalau sebab ini tidak dapat dipastikan kebenaran riwayatnya maka sebab lainnya yang masyur ialah umurnya menjadi panjang kerana terminum mata air hidup. (Imam al-Alusi, Ruuhu al-Maani, jilid 15, ms 322)
Ibnu Kathir pula dalam kitabnya Al-Bidaayah wa Nihayah menyebutkan bahawa pengkebumian jasad Nabi Adam oleh Khidir selepas taufan yang menyebabkan panjang umur adalah riwaayt yang jauh dari kebenaran. (Ibnu Kathir, Bidayah wa Nihayah, Jilid 1, ms 326)

Pendapat Kedua : Telaga Mata Air Hidup
Kisah air dari telaga ini adalah berdasarkan dari Tafsir Nasafi yang mengandungi sebuah hadith yang menyebut,
”Sesungguhnya Rasulullah SAW telah menceritakn tentang sebab musafirnya Zulqarnain dengan sabdanya; ”Pada mulanya Zulqarnain teah terbaca di dalam beberapa kitab kenyataan bahawa salah seorang daripada anak-anak Sam bin Nuh akan meminum air mata kehidupan. Lantaran itu, dia pun dipanjangkan umurnya dan berterusan hidup. Dengan sebab itu, maka Zulqarnain pun bermusafir kerana mencari air mata hidup itu.”
”Ketika itu uga, Nabi Khidir adalah menteri dan anak saudara (kepada Zulqarnain). Suatu ketika Khidir terlebih dahulu menemui mata air hidup dan berpeluang meminumnya. Lalu Khidir pun meminum air mata hidup itu sebelum sempat Zulqarnain berpeluang minum.”

Dalam versi lain pula menceritakan Zulqarnain telah terbaca di dalam beberapa kitab bahawa salah seorang anak Sam bin Nuh akan meminum air dari mata air laut yang datang dari syurga. Selepas itu, dia akan dipanjangkan umur sehingga kiamat.
Disebabkan itu, Zulqarnain melakukan pengembaraan untuk mencari air mata hidup tersebut. Namun Khidir lebih dahulu menemui air tersebut dan meminumnya serta berwudhu dengannya. Riwayat ini disebutkan oleh al-Maqdisi.
Manakala dalam kitab Fathul Baari pula menyebut bahawa Zulqarnain mengetahui tentang telaga air mata hidup tersebut melalui salah seorang malaikat selepas beliau bertanya cara untuk memanjangkan umur. Selepas keluar mengembara akhirnya Khidir yang sampai dahulu dan berjaya meminumnya. Selepas itu, Zulqarnain tidak berhasil lagi menemui telaga air mata tersebut. (Imam Ibnu Hajar al-Asqalaani, Fathul al-Baari, Jilid 6, ms 310)
Namun begitu, harus diingat semua riwayat-riwayat ini berkemungkinan besar dari cerita-cerita Israeliyyat dan kemungkinan terdapat tokok-tambah yang keterlaluan. Ia bukanlah bermaksud para ulama-ulama besar dahulu tidak menapis cerita dalam kitab-kitab mereka tetapi ia adalah untuk pengetahuan ilmu bagi umat yang akan datang. Maka adalah menjadi tanggungjawab umat sekarang mendalaminya.
Maka jelaslah di sini, bahawa filem tersebut meniru cerita Nabi Khidir yang telah diriwayatkan begitu lama sekali sama ada dari pihak ulama-ulama Israeliyyat atau ulama Islam.

Khamis, 13 Februari 2014

PAKEJ KE JAKARTA-BANDUNG..JOMMM

sesiapa yang berminat nak ke Jakarta-Bandung dengan harga murah..segala perkhidmatan disediakan ...termasuk booking flight..satu group 21 orang..harga dari 1000 ke 1200..5 hari 4 mlm..boleh bincang untuk rombongan sekeluarga..murah..jimat dan selesa..(harga boleh jadi lebih murah..bergantung kepada tiket penerbangan)

Rabu, 12 Februari 2014

Rahsia Bisnes Cara Rasullullah SAW

Rasulullah SAW adalah manusia biasa, bukan malaikat dan bukan pula anak Tuhan atau lain-lainnya. Beliau secara manusiawi sama dengan kita seluruh umat manusia. Ayahanda beliau adalah Abdullah bin Abdul Muthallib, ibundanya bernama Aminah, keduanya dari suku Quraisy di Mekah keturunan Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim AS. 
Rasulullah SAW adalah Rasul pilihan Allah yang diutuskan kepada umat manusia untuk membimbing mereka kepada hidayah Allah; berbuat yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran serta beriman kepada Allah. Sebelum kedatangan Rasulullah SAW, manusia berada di ambang kehancuran lantaran kebudayaan yang menyebabkan tertegak nya tamadun ketika itu telah hancur.
Ketika kemanusiaan sedang berada dalam kesesakan nafas di ambang maut, Allah mengutuskan Rasulullah SAW untuk membangkitkannya semula dan mengeluarkan umat manusia dari kegelapan kepada cahaya. Rasulullah SAW memecah belengu-belengu jahiliah dan khurafat dan mengajak manusia kepada pengabdian yang akan membebaskan mereka daripada segala bentuk ikatan lain. Dia mengembalikan kepada mereka kebahagiaan hidup yang sebenarnya.
Itu semua biasa kita baca dalam buku-buku agama. Yang jarang kita dengar ialah sifat keusahawanan atau ciri-ciri perniagaan Rasulullah SAW.
Baginda sudah mula berniaga sejak berumur 12 tahun. Di bawah jagaan Abu Talib as, Rasulullah saw telah mula mengikut Abdul Talib as berniaga sehingga ke Syria. Abdul Talib adalah mentor perniagaan kepada Rasulullah ketika muda.
Dan Rasulullah merupakan ahli perniagaan yang hebat. Pada suatu ketika, di waktu berniaga, Rasulullah telah memperoleh keuntungan lebih dari usahawan-usahawan lain dalam rombongan yang sama. Oleh kerana kehebatan Rasulullah saw dalam perniagaan, Baginda berjumpa dengan isterinya, Siti Khadijah (yang juga seorang usahawan unggul) ketika berumur 25 tahun.
Perniagaan adalah perkara yang penting dalam Islam, malah menjadi satu terminologi yang sering disebut dalam al-Quran, contohnya:
Sesungguhnya orang yang selalu membaca kitab Allah dan tetap mendirikan solat serta mendermakan dari apa yang Kami kurniakan kepada mereka secara sembunyi atau secara terang-terangan, mereka mengharapkan sejenis perniagaan yang tidak akan rugi(35:29)”
Wahai orang-orang yang beriman. Mahukah Aku tunjukkan sesuatu perniagaan yang boleh menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi sakitnya? Yakni kamu beriman kepada Allah dan rasul-Nya, serta kamu berjuang membela dan menegakkan ugama Allah dengan harta benda dan diri kamu, yang demikian itulah yang lebih baik bagi kamu, jika kamu hendak mengetahui (61:10-11)”
Kenapa Allah menyebut perniagaan dan bukan pekerjaan? Kerana perniagaan itu ialah sesuatu yang menguntungkan dan memerlukan usaha tulang empat kerat kita sendiri. Dan boleh juga merugikan sekiranya tidak dijalankan dengan betul.
Dan Rasulullah sering disalah anggap sebagai miskin. Tidak, Baginda seorang yang kaya. Cuma hidup yang dijalaninya tidak seperti orang-orang kaya. Tiada rumah bertingkat-tingkat, tiada TV Plasma, tiada kereta Ferrari. Tetapi apabila Baginda keluar berjuang, contohnya berperang. Baju perang, pedang Baginda adalah dari yang terbaik, kuda-kuda perang adalah dari jenis yang terbaik. Makna kata seluruh harta Baginda digunakan untuk memperjuangkan Islam, bukan membuncitkan perut sendiri. Malah Baginda Rasulullah pernah mengikat batu-batu ke perutnya untuk menahan lapar.
Rasulullah pernah bersabda tentang pemilikan harta:
Harta itu merupakan kekayaan terpuji TETAPI hanya bagi orang yang soleh, kerana orang yang soleh akan menggunakan hartanya secara bijaksana, tidak dikotori rasa angkuh yang menghilangkan keberkatan dari Allah.”
Ingin tahu cara Rasul Terulung kita berniaga? Teruskan membaca.
Tidak Pernah Berdebat
Rasulullah dahulu ketika berniaga, tidak pernah menyakiti hati peniaga lain. Hal ini diakui oleh mereka yang pernah berurusan dengan Baginda SAW sebelum Baginda diangkat menjadi rasul lagi. Dalam satu peristiwa, seorang peniaga bernama Saib bin Ali Saib datang menemui Rasulullah SAW. Melihat Saib datang, Rasulullah berkata, “Mari, mari. Selamat datang saudara saya, dan rakan niaga saya yang tidak pernah bertengkar,” kata Rasulullah . Saib membalas dengan berkata, “Kita tidak pernah bertengkar sebab tuan peniaga yang sentiasa lurus dan tepat dengan kiraan.”
Teknik Menjual Yang Unik
Mengikut riwayat, Nabi menjual barang-barang Baginda tidak seperti diamalkan oleh kebanyakan peniaga atau lain-lain saudagar ketika itu. Baik peniaga Arab atau pun bukan Arab. Biasanya para peniaga kebanyakannya mereka menjual barang-barang dagangan mereka dengan meletakkan harga yang setinggi mungkin. Tetapi Nabi menjualnya dengan cara memberitahu harga pokok dan meminta para pelanggan atau pembeli membayar berapa harga yang mereka kehendaki.
Dengan cara ini pembeli merasa puas dan senang hati kerana mereka merasa tidak tertipu oleh peniaga. Lalu mereka membeli dengan larisnya sehingga barang-barang Nabi paling laku dan cepat habis berbanding rakan-rakan Baginda yang lain. Selain itu Nabi juga mengambil sikap menjual pada harga modal apabila sipembelinya seorang yang benar-benar miskin tetapi memerlukan kepada barang itu. Baginda amat bertimbang rasa dan amat pengasihan belas kepada sesama manusia. Manakah ada manusia yang menjual barang-barang dagangannya dengan harga modal?
Sentiasa Senyum
Satu lagi daya penarik yang luar biasa yang telah menarik para pembeli untuk mendekati barang-barang Nabi ialah sikap dan wajah Baginda semasa berjualan itu. Selaku seorang insan yang sedia dijadikan Allah berwajah kacak menawan dan gemar melemparkan senyuman kepada orang, maka Nabi telah menggunakan kelebihan yang dikurniakan oleh Allah kepada Baginda itu. Dengan wajah yang manis dan menawan dihiasi pula dengan senyuman yang manis, pastilah keindahan dan keelokan yang terpancar di wajah seseorang itu semakin bertambah. Walaupun tutur kata tidak seberapa , tetapi para pelanggan tetap menggemari orang yang berwajah manis dan selalu memberi senyuman kepada orang.

Jujur

Baginda bersabda, “Peniaga yang dapat dipercayai dan beramanah, akan bersama para Nabi, orang-orang yang dapat dipercayai dan orang-orang yang mati syahid” (Riwayat Al-Imam At-Tarmizi). Dalam konteks ini, kejujuran ditekankan kerana kejujuran merupakan antara elemen terpenting dalam perniagaan.Ketika kita berbincang mengenai perniagaan seorang Muslim, kita sebenarnya sedang membincangkan satu konsep perniagaan yang membangunkan hubungan kepercayaan di antara peniaga dan pelanggan, dan piawaian ini tidak boleh dicapai dengan adanya dusta dan penipuan.
Pada suatu hari, Rasulullah berjalan-jalan di kawasan pasar bandar Madinah. Baginda lalu di hadapan seorang peniaga yang menjual buah-buahan yang dilonggok-longgokkan. Rasulullah memeriksa buah-buahan itu dengan memasukkan tangannya ke dalam satu longgokan. Kemudian Rasulullah menarik tangannya keluar dan menunjukkan jarinya yang basah kepada peniaga itu. Apa ini saudara ?” tanya Rasulullah. “Terkena hujan, tuan,” kata peniaga itu. Mengapa saudara tidak letakkan buah-buahan yang basah itu di sebelah atas supaya orang dapat melihatnya ?” kata Rasulullah. Kemudian Baginda berkata lagi, “Barang siapa menipu, dia bukan pengikut saya.”
Tidak Bersumpah Palsu
Dengan tegas, Rasulullah SAW mengecam amalan perdagangan yang dipenuhi tipu daya. Apalagi sampai bersumpah palsu, mengandungi unsur riba atau berbisnes di pasar gelap. Sebab, model menjalankan bisnes seperti itu tak saja merugikan orang lain, tapi juga membuat perniagaan yang dijalankan tidak lancar. Hal itu sebagaimana ditegaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, “Penjual dan pembeli memiliki hak pilih selama belum berpisah. Apabila mereka jujur dan mahu menerangkan (keadaan barang), mereka akan mendapat berkat dalam jual-beli mereka. Dan jika mereka bohong dan menutupi (cacat barang) akan dihapuskan keberkatan jual-beli mereka.” (HR. Muslim) Rasulullah SAW mengajarkan kepada para sahabat untuk tidak melakukan sumpah, selain mengakibatkan kehilangan berkatnya.
Lemah Lembut
Baginda Rasulullah SAW sentiasa mengamalkan sikap baik hati dan lemah lembut ketika menjalankan perniagaan. Jabir telah meriwayatkan bahawa Rasulullah telah bersabda yang bermaksud: “Allah SWT mencucuri rahmat kepada orang yang berbuat baik ketika ia berjual, ketika ia membeli dan ketika ia membuat tuntutan.”
Bukan Mengejar Harta Semata-mata
Rasulullah SAW bekerja keras mencari penghidupan yang halal. Baginda menjalankan perniagaan bukan sahaja untuk menyara kehidupan Baginda tetapi juga untuk mengukuhkan potensi Baginda agar orang yang kaya tampil ke hadapan untuk menghulur modal mereka untuk digunakan oleh Baginda bagi tujuan perniagaan.
Muamalah seperti ini amat digalakkan oleh Islam kerana terdapatnya unsur bantu membantu di kalangan mereka yang berada dan tidak berada. Firman Allah SWT dalam surah Al Ma’idah ayat 2: Bermaksud: “Dan hendaklah kamu bantu membantu dalam perkara-perkara kebaikan dan taqwa dan janganlah kamu sekali-kali bantu membantu dalam perkara-perkara kejahatan dan permusuhan.”
Fasih Tutur Kata
Rasulullah SAW merupakan seorang yang mempunyai kefasihan dalam tutur katanya. Tutur katanya lembut, lunak didengar, tidak pernah berbohong dan sentiasa jujur. Oleh itu, tidak hairanlah apabila Baginda mengendalikan perniagaan harta Khadijah, Baginda memperoleh keuntungan yang banyak. Terdapat sebuah hadis yang menceritakan kefasihan Baginda yang telah diriwayatkan oleh Al-Tarmizi dari Syaidatina Aishah: Bermaksud: “Adalah Rasulullah berkata-kata dengan perkataan yang terang serta jelaslagi tegas, dapat difahami oleh setiap orang yang mendengarnya (duduk bersama Baginda).
Keuntungan Maksimum Adalah Mungkin
Walaupun ada ustaz (penceramah) yang mengatakan untung hanya boleh diambil sekitar 30% sahaja, namun kata-kata Rasulullah SAW lebih utama untuk kita jadikan pegangan. Terdapat satu hadis sahih yang menceritakan, seorang sahabat Nabi membeli dua ekor kambing dengan 1 dinar. Kemudian, sahabat itu tadi menjual salah seekor kambing itu dengan harga 1 dinar. Bermaksud, di tangannya ada seekor lagi kambing dan wang sejumlah 1 dinar. Sahabat itu datang kepada Rasulullah dan kemudian menyatakan apa yang telah beliau lakukan (menjual dengan cara begitu). Rasulullah tidak berkata apa-apa melainkan mendoakan agar sahabatnya itu mendapat keberkatan dalam perniagaan yang dilakukannya.
Ada lagi hadis sahih lain riwayat Abu Daud di mana Rasulullah ditanya mengapa tidak ditetapkan keuntungan maksimum (kawal kadar keuntungan). Lantas Rasulullah menyatakan, itu adalah satu ‘kezaliman’ untuk para peniaga. Daripada dua contoh di atas berasaskan dalil yang sahih, kita dapati tidak mengapa kita menaikkan keuntungan sesuatu jualan produk sehingga 100%. Cuma yang dilarang adalah menyorokkan barangan keperluan asasi manusia pada ketika permintaan mendadak, dan dijual kembali apabila harganya dinaikkan. Ataupun apabila pihak pemimpin (kerajaan) menetapkan sesuatu perkara, maka kita wajib mematuhinya.
Maka, kepada para peniaga, marilah contoh cara-cara bisnes Rasulullah SAW, yakni akan memperoleh pahala kerana mengikut sunah Baginda.
Wallahualam.

MEH! CUTI MATA DI BULAN RAMADHAN 2022

https://www.saudagaremas.com/site/2402/charm-sepatu