Selasa, 10 September 2013

Harta Wakaf Utsman bin Affan Sejak Zaman Rasulullah Terus Bertambah Hingga Ke Hari Ini

Khalifah Utsman bin Affan salah seorang sahabat nabi yang menjalankan perniagaan, kaya raya, murah hati dan dermawan. Utsman bin Affan juga mempunyai akaun di salah sebuah bank di Saudi? Nama akaun dan bil elektrik juga masih atas nama beliau.

Bagaimana beliau memiliki hotel atas namanya di berhampiran Masjid Nabawi itu?

Diriwayatkan pada zaman Nabi Shallallahu ' alaihi wa sallam, kota Madinah pernah mengalami kelaparan dan juga sukar untuk mendapatkan air bersih. Mereka (kaum muhajirin ) sudah terbiasa minum dari air zam-zam di Makah. Satu-satunya sumber air yang tinggal adalah sebuah perigi milik seorang Yahudi, perigi Raumah namanya. Rasanya seperti dengan perigi zamzam. Kaum muslimin dan penduduk Madinah terpaksa beratur dan membeli air bersih dari Yahudi tersebut.

Atas keprihatinan keadaan umatnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: " Wahai Sahabatku, siapa saja diantara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan perigi itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surgaNya Allah Ta'ala" ( HR. Muslim) .

Utsman bin Affan Radhiyallahu ' anhu yang kemudian segera bertindak untuk membebaskan perigi Raumah itu. Utsman segera mendatangi Yahudi pemilik perigi dan menawar untuk membeli perigi Raumah dengan harga yang tinggi. Walaupun sudah diberi tawaran yang tinggi, si Yahudi pemilik perigi tersebut tetap menolak menjualnya, "Seandainya perigi ini saya jual kepadamu wahai Utsman, maka aku tidak mempunyai pendapatan yang boleh aku peroleh setiap hari " demikian Yahudi tersebut menjelaskan alasan penolakannya .

Utsman bin Affan Radhiyallahu ' anhu yang ingin sekali mendapatkan balasan pahala berupa Syurga Allah Ta'ala, tidak berputus asa untuk mengatasi penolakan Yahudi ini .

"Bagaimana kalau aku beli setengahnya saja dari perigi" Uthman meneruskan rundingan.

" Maksudmu? " tanya Yahudi kehairanan.

"Begini, jika engkau setuju maka kita akan mempunyai perigi ini bergantian. Satu hari perigi ini milikku, esoknya kembali menjadi milikmu kemudian lusa menjadi milikku lagi demikian selanjutnya berganti satu ke satu hari yang lain. Bagaimana? " jelas Uthman.

Yahudi itupun berfikir, " ... saya mendapat wang banyak dari Utsman tanpa perlu kehilangan perigi milikku ". Akhirnya si Yahudi bersetuju menerima tawaran Utsman tadi dan bersepakat mulai hari itu perigi Raumah adalah milik Utsman bin Affan Radhiyallahu ' anhu.

Utsman pun segera mengumumkan kepada penduduk Madinah yang mahu mengambil air di perigi Raumah, sila mengambil air untuk keperluan mereka secara percuma kerana hari ini perigi  Raumah adalah miliknya. Dia juga mengingatkan agar penduduk Madinah mengambil air dalam jumlah yang cukup untuk 2 hari kerana pada keesokan harinya perigi itu bukan lagi milik Uthman.

Keesokan hari Yahudi mendapati perigi miliknya sepi tanpa pembeli kerana penduduk Madinah masih mempunyai persedian air di rumah. Yahudi itupun mendatangi Utsman dan berkata "Wahai Utsman belilah setengah lagi perigi ini dengan harga sama seperti engkau membeli setengahnya semalam " . Utsman setuju, lalu Utsman membelinya dengan harga 20000 dirham, maka perigi Raumah pun menjadi milik Utsman secara sepenuhnya.

Kemudian Utsman bin Affan Radhiyallahu 'anhu mewakafkan perigi Raumah dan sejak itu perigi Raumah dapat dimanfaatkan oleh sesiapa saja, termasuk Yahudi pemilik lamanya.

Setelah perigi itu diwakafkan untuk kaum muslimin dan setelah beberapa waktu kemudian, tumbuhlah di sekitar perigi itu beberapa pohon kurma dan terus bertambah. Lalu Daulah Utsmaniyah memeliharanya hingga semakin berkembang lalu disusuli penjagaan tersebut oleh Kerajaan Saudi sehingga berjumlah 1550 pokok.

Jabatan Pertanian Saudi telah menjual hasil kebun kurma ini ke pasaram dan separuh daripada keuntungan itu disalurkan untuk anak-anak yatim dan fakir miskin. Sebahagianya disimpan dalam bentuk akaun khas milik beliau di salah sebuah bank atas nama Utsman bin Affan di bawah pengawasan jabatan Pertanian.

Begitulah seterusnya sehingga wang yang ada di bank itu cukup untuk membeli sebidang tanah dan membina hotel yang cukup besar di salah sebuah tempat yang strategik berhampiran Masjid Nabawi.

Bangunan hotel itu sudah hampir siap dan akan disewakan sebagai hotel 5 bintang. Dianggarkan mendapat keuntungan sekitar RS 50 juta setahun. Setengahnya untuk anak-anak yatim dan fakir miskin dan setengahnya lagi tetap disimpan dan ditabung di bank atas nama Utsman bin Affan radhiyallahu anhu.

Subhanallah, ... Jelas peniagaan dengan Allah selalu menguntungkan dan tidak akan rugi.

Ini adalah salah satu bentuk sedekah jariyah yang pahalanya akan terus mengalir walaupun orangnya sudah lama meninggal dunia.

Disebutkan di dalam hadis sahih dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Nabi Shallallahu' alaihi wa sallam bersabda:

إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة إلا من صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له

"Apabila manusia meninggal dunia , terputuslah segala amalannya , kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah , ilmu yang bermanfaat atau anak soleh yang mendoakannya".[HR . Muslim , Abu Dawud dan Nasa'i ]

Dan disebutkan pada hadits yang lain riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi dari Abi Hurairah Radhiyallahu ' anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu' alaihi wa sallam bersabda .

إن مما يلحق المؤمن من عمله وحسناته بعد موته علما علمه ونشره وولدا صالحا تركه ومصحفا ورثه أو مسجدا بناه أو بيتا لابن السبيل بناه أو نهرا أجراه أو صدقة أخرجها من ماله في صحته وحياته يلحقه من بعد موته

"Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya selepas kematiannya adalah : ilmu bermanfaat yang diajarkan dan disebarkannya, anak soleh yang ditinggalkannya, mushhaf yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum, atau sedekah yang dikeluarkannya dari hartanya diwaktu sihat dan semasa hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia ".

*Diterjemahkan oleh Detik Islam dari sumber zilzaal.blogspot.com

Isnin, 9 September 2013

Kisah Wanita Yang Selalu Berbicara Dengan Bahasa Al-Qur’an


Kisah Wanita Yang Selalu Berbicara Dengan Bahasa Al-Qur’an
Semoga   Catatan   ini   bisa   menjadi   bahan   Renungan   Buat   Kita   Tentang Pentingnya menjaga Lidah Kita karena kelak semua yang keluar dari mulut kita akan dimintai pertangungjawaban
Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta’ala :
Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah ke makam Rasulullah sallAllahu ‘alayhi wasallam. Ketika saya berada disuatu sudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh berpakaian yang dibuat dari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapa saat.
Dalam dialog tersebut wanita tua itu , setiap kali menjawab pertanyaan Abdulah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an. Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Abdullah : “Assalamu’alaikum warahma wabarakaatuh.”
Wanita tua : “Salaamun qoulan min robbi rohiim.” (QS. Yaasin : 58) (artinya : “Salam sebagai ucapan dari Tuhan Maha Kasih”)
Abdullah : “Semoga Allah merahmati anda, mengapa anda berada di tempat ini?”
Wanita tua : “Wa man yudhlilillahu fa la hadiyalahu.” (QS : Al-A’raf : 186 ) (“Barang siapa disesatkan Allah, maka tiada petunjuk baginya”)
Dengan jawaban ini, maka tahulah saya, bahwa ia tersesat jalan. Abdullah : “Kemana anda hendak pergi?”
Wanita tua : “Subhanalladzi asra bi ‘abdihi lailan minal masjidil haraami ilal masjidil aqsa.” (QS. Al-Isra’ : 1) (“Maha suci Allah yang telah menjalankan hambanya di waktu malam dari masjid haram ke masjid aqsa”)
Dengan jawaban ini saya jadi mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak menuju ke masjidil Aqsa.
Abdullah : “Sudah berapa lama anda berada di sini?”
Wanita tua : “Tsalatsa layaalin sawiyya” (QS. Maryam : 10) (“Selama tiga malam dalam keadaan sehat”)
Abdullah : “Apa yang anda makan selama dalam perjalanan?”
Wanita tua : “Huwa yut’imuni wa yasqiin.” (QS. As-syu’ara’ : 79) (“Dialah pemberi aku makan dan minum”)
Abdullah : “Dengan apa anda melakukan wudhu?”
Wanita tua : “Fa in lam tajidu maa-an fatayammamu sha’idan thoyyiban” (QS. Al-Maidah :6) (“Bila tidak ada air bertayamum dengan tanah yang bersih”)
28
Abdulah : “Saya mempunyai sedikit makanan, apakah anda mau menikmatinya?” Wanita tua : “Tsumma atimmus shiyaama ilallaiil.” (QS. Al-Baqarah : 187) (“Kemudian sempurnakanlah puasamu sampai malam”)
Abdullah : “Sekarang bukan bulan Ramadhan, mengapa anda berpuasa?”
Wanita tua : “Wa man tathawwa’a khairon fa innallaaha syaakirun ‘aliim.” (QS. Al- Baqarah:158) (“Barang siapa melakukan sunnah lebih baik”)
Abdullah : “Bukankah diperbolehkan berbuka ketika musafir?”
Wanita tua : “Wa an tashuumuu khoirun lakum in kuntum ta’lamuun.” (QS. Al-Baqarah :
184) (“Dan jika kamu puasa itu lebih utama, jika kamu mengetahui”)
Abdullah : “Mengapa anda tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan saya?”
Wanita tua : “Maa yalfidhu min qoulin illa ladaihi roqiibun ‘atiid.” (QS. Qaf : 18) (“Tiada satu ucapan yang diucapkan, kecuali padanya ada Raqib Atid”)
Abdullah : “Anda termasuk jenis manusia yang manakah, hingga bersikap seperti itu?” Wanita tua : “Wa la taqfu ma laisa bihi ilmun. Inna sam’a wal bashoro wal fuaada, kullu ulaaika kaana ‘anhu mas’ula.” (QS. Al-Isra’ : 36) (“Jangan kamu ikuti apa yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua akan dipertanggung jawabkan”)
Abdullah : “Saya telah berbuat salah, maafkan saya.”
Wanita tua : “Laa tastriiba ‘alaikumul yauum, yaghfirullahu lakum.” (QS.Yusuf : 92) (“Pada hari ini tidak ada cercaan untuk kamu, Allah telah mengampuni kamu”)
Abdullah : “Bolehkah saya mengangkatmu untuk naik ke atas untaku ini untuk melanjutkan perjalanan, karena anda akan menjumpai kafilah yang di depan.”
Wanita tua : “Wa maa taf’alu min khoirin ya’lamhullah.” (QS Al-Baqoroh : 197) (“Barang siapa mengerjakan suatu kebaikan, Allah mengetahuinya”)
Lalu wanita tua ini berpaling dari untaku, sambil berkata :
Wanita tua : “Qul lil mu’miniina yaghdudhu min abshoorihim.” (QS. An-Nur : 30) (“Katakanlah pada orang-orang mukminin tundukkan pandangan mereka”)
Maka saya pun memejamkan pandangan saya, sambil mempersilahkan ia mengendarai untaku. Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya, karena unta itu terlalu tinggi baginya. Wanita itu berucap lagi.
Wanita tua : “Wa maa ashobakum min mushibatin fa bimaa kasabat aidiikum.” (QS. Asy- Syura’ 30) (“Apa saja yang menimpa kamu disebabkan perbuatanmu sendiri”)
Abdullah : “Sabarlah sebentar, saya akan mengikatnya terlebih dahulu.”
Wanita tua : “Fa fahhamnaaha sulaiman.” (QS. Anbiya’ 79) (“Maka kami telah memberi pemahaman pada nabi Sulaiman”)
Selesai mengikat unta itu saya pun mempersilahkan wanita tua itu naik. Abdullah : “Silahkan naik sekarang.”
Wanita tua : “Subhaanalladzi sakhkhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqriniin, wa inna ila robbinaa munqolibuun.” (QS. Az-Zukhruf : 13-14) (“Maha suci Tuhan yang telah
29
menundukkan semua ini pada kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami akan kembali pada tuhan kami”)
Saya pun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang. Wanita tua itu berkata lagi.
Wanita tua : “Waqshid fi masyika waghdud min shoutik” (QS. Lukman : 19) (“Sederhanakan jalanmu dan lunakkanlah suaramu”)
Lalu jalannya unta itu saya perlambat, sambil mendendangkan beberapa syair, Wanita tua itu berucap.
Wanita tua : “Faqraa-u maa tayassara minal qur’aan” (QS. Al- Muzammil : 20) (“Bacalah apa-apa yang mudah dari Al-Qur’an”)
Abdullah : “Sungguh anda telah diberi kebaikan yang banyak.”
Wanita tua : “Wa maa yadzdzakkaru illa uulul albaab.” (QS Al-Baqoroh : 269) (“Dan tidaklah mengingat Allah itu kecuali orang yang berilmu”)
Dalam perjalanan itu saya bertanya kepadanya. Abdullah : “Apakah anda mempunyai suami?”
Wanita tua : “Laa tas-alu ‘an asy ya-a in tubda lakum tasu’kum” (QS. Al-Maidah : 101) (“Jangan kamu menanyakan sesuatu, jika itu akan menyusahkanmu”)
Ketika berjumpa dengan kafilah di depan kami, saya bertanya kepadanya. Abdullah : “Adakah orang anda berada dalam kafilah itu?”
Wanita tua : “Al-maalu wal banuuna zinatul hayatid dunya.” (QS. Al-Kahfi : 46) (“Adapun
harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup di dunia”) Baru saya mengerti bahwa ia juga mempunyai anak.
Abdullah : “Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini?”
Wanita tua : “Wa alaamatin wabin najmi hum yahtaduun” (QS. An-Nahl : 16) (“Dengan tanda bintang-bintang mereka mengetahui petunjuk”)
Dari jawaban ini dapat saya fahami bahwa mereka datang mengerjakan ibadah haji mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama wanita tua ini saya menuju perkemahan.
Abdullah : “Adakah orang yang akan kenal atau keluarga dalam kemah ini?”
Wanita tua : “Wattakhodzallahu ibrohima khalilan” (QS. An-Nisa’ : 125) (“Kami jadikan ibrahim itu sebagai yang dikasihi”) “Wakallamahu musa takliima” (QS. An-Nisa’ : 146) (“Dan Allah berkata-kata kepada Musa”) “Ya yahya khudil kitaaba biquwwah” (QS. Maryam
: 12) (“Wahai Yahya pelajarilah alkitab itu sungguh-sungguh”)
Lalu saya memanggil nama-nama, ya Ibrahim, ya Musa, ya Yahya, maka keluarlah anak-anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan dan ceria, seperti bulan yang baru muncul. Setelah tiga anak ini datang dan duduk dengan tenang maka berkatalah wanita itu.
30
Wanita tua : “Fab’atsu ahadaku bi warikikum hadzihi ilal madiinati falyandzur ayyuha azkaa tho’aaman fal ya’tikum bi rizkin minhu.” (QS. Al-Kahfi : 19) (“Maka suruhlah salah seorang dari kamu pergi ke kota dengan membawa uang perak ini, dan carilah makanan yang lebih baik agar ia membawa makanan itu untukmu”)
Maka  salah  seorang  dari  tiga  anak  ini  pergi  untuk  membeli  makanan,  lalu menghidangkan di hadapanku, lalu perempuan tua itu berkata :
Wanita tua : “Kuluu wasyrobuu hanii’an bima aslaftum fil ayyamil kholiyah” (QS. Al- Haqqah : 24) (“Makan dan minumlah kamu dengan sedap, sebab amal-amal yang telah kamu kerjakan di hari-hari yang telah lalu”)
Abdullah : “Makanlah kalian semuanya makanan ini. Aku belum akan memakannya sebelum kalian mengatakan padaku siapakah perempuan ini sebenarnya.”
Ketiga anak muda ini secara serempak berkata :
“Beliau adalah orang tua kami. Selama empat puluh tahun beliau hanya berbicara mempergunakan ayat-ayat Al-Qur’an, hanya karena khawatir salah bicara.”
Maha suci zat yang maha kuasa terhadap sesuatu yang dikehendakinya. Akhirnya saya pun berucap :
“Fadhluhu yu’tihi man yasyaa’ Wallaahu dzul fadhlil adhiim.” (QS. Al-Hadid : 21) (“Karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendakinya, Allah adalah pemberi karunia yang besar”)
[Disarikan oleh: DHB Wicaksono, dari kitab Misi Suci Para Sufi, Sayyid Abubakar bin
Muhammad Syatha, hal. 161-168] dari Situs Al-Muhajir
Shared By Kisah Penuh Hikmah
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat- ayat  dari  Tuhannya  lalu  dia  berpaling  daripadanya  dan  melupakan  apa  yang dikerjakan oleh kedua tangannya Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. (QS. 18:57)
***

9 RAHSIA HIDUP KITA TERJAWAB DALAM AL QURAN


1-KENAPA AKU DIUJI?
Surat Al-Ankabut: 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) hanya dengan mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya, Kami   telah   menguji   orang-orang   sebelum   mereka,   maka   sesungguhnya   Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia pasti mengetahui orang- orang yang dusta.”
2-KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKU IDAM-IDAMKAN?
Surah Al-Baqarah ayat 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah  mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
3-KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
Surah Al-Baqarah ayat 286
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
4-BAGAIMANA MENGHILANGKAN RASA KEKECEWAAN?
Surah Al-Imran ayat 139
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”
5-SUNGGUH, AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI...!!!!!
Surah Yusuf ayat 87
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan orang-orang yang kafir.”
6-BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPI PERSOALAN HIDUP?
Surah Ali-Imran ayat 200
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.”
7-APA JAWAPANNYA?
Surah Al-Baqarah ayat 45-46
”Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat  kecuali  bagi orang-orang  yang khusyuk,  (yaitu)  mereka  yang  yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada- Nya.”
8-SIAPA YANG MENOLONG DAN MELINDUNGIKU?
Surah Ali-Imran: 173
“Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
9-KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
Surah At-Taubah ayat 129
“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal,
dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.”

SUMBER PERUBATAN RASULULLAH

Berikut ini sebahagian daripada rawatan melalui penawar yang ditunjukkan oleh al-Quran dan al-Sunnah  seperti Madu, habbatus sauda (Jintan Hitam), Air Zam-Zam dan Minyak Zaitun yang  Insya Allah dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan izin Allah Ta’ala:

 1. MADU:
 Allah Ta’ala berfirman,”Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat penawar yang menyembuhkan bagi manusia.  Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang  memikirkan” (QS. An Nahl : 69)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Kesembuhan itu ada pada tiga hal, iaitu dalam pisau pembekam, meminumkan madu, perawatan dengan besi panas (kayy).  Dan aku melarang umatku melakukan rawatan dengan besi panas” (HR. al Bukhari no. 5681)Dalam sebuah riwayat lain disebutkan,”Alaykum bisy syifaa-ayna al ‘asali wal qur-aani” yang artinya “Hendaknya kamu menggunakan dua macam penawar; madu dan al Qur’an” (HR. Ibnu Majah dan al Hakim dalam Sahih-nya, beliau berkata, Hadis ini sahih sesuai dengan sistem periwayatan al Bukhari dan Muslim, dan disetujui oleh al-Zahabi.  Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu secara marfu’)Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah mengatakan, “Madu memiliki banyak khasiat.  Madu dapat membersihkan kotoran yang terdapat pada usus, pembuluh darah, dapat menetralisir kelembaban tubuh, baik dengan cara dikonsumsi atau dioleskan, sangat bermanfaat untuk lanjut usia dan mereka memiliki keluhan pada dahak atau yang metabolismenya cenderung lembab dan dingin” (Metode Pengobatan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, hal. 42-43)


 2. HABBATUSSAUDA (JINTAN HITAM):
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya di dalam habbatus sauda (jinten hitam) terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit kecuali kematian” (HR. al Bukhari no. 5688 dan Muslim no. 2215, ini lafazhnya Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah berkata: ‘Jintan hitam memiliki banyak sekali khasiat.  Erti dari sabda Nabi, “Penawar segala jenis penyakit“, seperti firman Allah, “Menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Rabb-nya“, yakni segala sesuatu yang boleh hancur.  Banyak lagi ungkapan-ungkapan sejenis.  Jinten hitam memang berkkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas  karena faktor temporal’ (Metode Pengobatan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, hal. 365)

 3. AIR ZAM-ZAM:
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Air zam-zam itu penuh berkah.  Ia makanan yang mengeyangkan (dan obat bagi penyakit)”(HR. Muslim IV/1922, yang terdapat di dalam kurung adalah menurut riwayat al Bazzar, al Baihaqi dan ath Thabari dan sanadnya shahih, lihat Majma’uz Zawaa-id III/286).Imam Ibnu Qayyim rahimahullah menceritakan pengalamannya berkaitan dengan cara menyembuhkan penyakitnya dengan air zam-zam yang dikombinasikan dengan metode ruqyah dari al-Quran ini,’ Pada suatu ketika aku pernah jatuh sakit, tetapi aku tidak menemukan seorang dokter atau ubat penyembuh.  Lalu aku berusaha merawat dan menyembuhkan diriku dengan surah al-Fatihah, maka aku melihat pengaruh yang sangat menakjubkan. Aku ambil segelas air Zamzam dan membacakan padanya surat al Faatihah berkali-kali, lalu aku meminumnya hingga aku mendapatkan kesembuhan.  Selanjutnya aku bersandar dengan cara tersebut dalam merawat berbagai penyakit dan aku merasakan manfaat yang sangat besar. Kemudian aku beritahu kepada orang banyak yang mengeluhkan suatu penyakit dan banyak dari mereka yang sembuh dengan cepat’ (Zaadul Ma’aad IV/178 dan al Jawaabul Kaafi hal. 23)
Minyak zaitun

4. MINYAK ZAITUN:  
Allah Ta’ala berfirman,“.. yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah Timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah Barat” (QS. An Nur : 35). Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Makanlah oleh kalian minyak (zaitun) dan poleskan dengannya, kerena sesungguhnya minyak (zaitun) itu dari pohon yang diberkahi” (HR. Ahmad III/497, at Tirmidzi no. 1851 dan Ibnu Majah no. 3319, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahiih at Tirmidzi II/166)Sumber Bacaan: Kaedah Pengubatan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah.  

*Sumber dari facebook.com

Ahad, 8 September 2013

25 FAKTA ANEH DARI TUBUH MANUSIA


1. Dalam tubuh manusia, sekitar 3 juta sel mati setiap menit.
2. Partikel debu yang ditemukan di rumah sebagian besar berasal dari kulit mati tubuh manusia
3. Otak relatif lebih aktif pada malam hari dalam satu hari
4. Rata-rata orang setiap hari kehilangan sekitar 60 sampai 100 helai rambut
5.Otot terkuat dalam tubuh manusia adalah lidah
6. Mata dan hidung selalu tumbuh, tapi mata tetap dengan ukuran yang sama dari awal.
7. Sel telur perempuan adalah sel terbesar dalam tubuh dan sperma laki-laki adalah sel terkecil
8. Untuk mengambil satu langkah, tubuh manusia menggunakan sekitar 200 otot.
9. Ada sekitar 1 triliun bakteri ditemukan pada masing-masing kaki
10. Sekitar 6 bulan sebelum bayi lahir, gigi sudah mulai tumbuh tapi belum muncul ke permukaan gusi.11. Kotoran telinga lebih banyak disekresikan oleh tubuh saat orang merasa takut12. Sekitar 36.000 galon darah dipompa oleh jantung setiap hari13. Ada sekitar 250.000 kelenjar keringat yang ditemukan pada sepasang kaki manusia14. Setiap manusia pada saat konsepsi (pembuahan benih) menghabiskan sekitar setengah jam sebagai sel tunggal15. Untuk menghasilkan suara ketika berbicara digunakan sekitar 72 otot16. Jantung perempuan berdetak lebih cepat dari jantung laki-laki17. Semua fungsi tubuh berhenti ketika Anda bersin termasuk jantung, selama sekitar satu detik18. Sekitar 15 juta sel darah bisa hancur setiap detik19. Laki-laki dapat mengalami ereksi setiap satu setengah jam saat tidur20. Ada sekitar 120 juta hubungan seksual yang berlangsung setiap hari di seluruh dunia
21. Ada sekitar 31.500 kata yang diucapkan manusia setiap hari22. Saat terlalu banyak makan, kemampuan pendengaran manusia menjadi berkurang.23. Golongan darah O adalah golongan darah yang paling umum di dunia24. Manusia tidak merasa geli saat menggelitik tubuhnya sendiri.25. Otak terdiri dari 80 persen air

Khamis, 5 September 2013

AIRMATA RASULULLAH SAW...

AIRMATA RASULULLAH SAW...

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai ding! in, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Selasa, 3 September 2013

Kesan -kesan buruk makanan haram


1. Mewarisi sifat kebinatangan seperti binatang-binatang yang Allah haramkan. manusia yang makan khinzir akan bersifat seperti  khinzir pada kelakuannya seperti tamak dan mementingkan diri.
2. Allah tidak menerima doa mereka yang makan makanan haram. Maka segala amalan kebajikan seperti sedekah, haji, solat Dhuha, solat sunat, taubat, tangisan yang benar-benar taubat tetapi segala-gala Allah gantungkan pahalanya dan menolak segala doanya yang benar-benar menyesal.Namun Allah tidak memandang wajahNya kepada orang yang makan makanan Haram.. segal-galanya tidak ada nilai di sisi Allah selagi apa yang menjadi hidangan dan pakaiannya bersumberkan perkara haram.

3. Kehidupan tidak tenang dan tenteram. Baginda Rasulullah telah bersabda: Ada seorang  lelaki datang dari tempat yang jauh, rambutnya tidak terurus, penuh dengan debu lalu dia mengangkat tangannya ke langit sambil berdoa ” Wahai Tuhanku” padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makanan yang haram pula. Maka bagaimana mungkin doanya akan dimakbulkan/ ” ( HR Muslim & Tarmizi ).

4. Hati payah menerima kebenaran. Sukar menerima kebenaran walaupun di tahu bahawa dirinya berada pada pihak yang salah.

5. Hilang rasa sensitif terhadap perkara yang baik. tidak bersemangat untuk berlumba-lumba melakukan kebaikkab dan kebajikan. Hilang rasa cemburu terhadap anak dan isteri walaupun sehingga tahap isteri dan anak-anaknya melakukan perkara-perkara berdosa di hadapannya.Tetapin tidak timbul perasaan untuk melarang atau marah terhadap isteri dan anak-anaknya.

6. Bersemangat melakukan maksiat. Apabila terdengar program-program maksiat maka jiwanya akan segar bugar untuk menyertainya, walaupun terpaksa menghabiskan wang dan ringgit. tetapi apabial mendengar program-program akhirat. Maka seribu alasan akan dibentangkan untuk mengelak dirinya menyumbangkan tenaga pada program tersebut.

7. Kepintaran dan Kelebihan digunakan untuk melakukan kejahatan. Pemberian Allah seperti emas dan perak atau minyak yang melimpah pada sesebuah negara Islam hanyalah digunakan untuk melakukan maksiat tetapi jika untuk kebaikkan Allah dan Rasulnya tidak mendapat peruntukan sewajarnya.

8. Mewariskan penyakit. Ternyata di saat sekarang ini..telah lahir akibat manusia memakan khinzir walupun secara santifik tetapi kesannya boleh dirasakan seperti SAR , JE dan H1N1 serta sebagainya. Manusia tidak makan makanan haram tersebuk secara lahiriah tetapi dimasukkan perisa khinzir pada makanan dan perubatan sejumlah kecil sahaja sehingga tidak dirasakan kewujudan khinzir pada makan dan minuman tersebut tetapi Allah Maha Kaya dan Maha Mengetahui tetap mendatangkan penyakit tersebut kepada pemakan atau pengguna yang telah menggunakannya.

*Sumber dari peribadirasulullah.wordpress.com

MEH! CUTI MATA DI BULAN RAMADHAN 2022

https://www.saudagaremas.com/site/2402/charm-sepatu